Senin, 17/06/2024 - 04:59 WIB
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi

TERBARU

NASIONAL
NASIONAL

Luhut Bilang Orang Non-Jawa Sulit Jadi Presiden, Gentari: Diduga Ditujukan untuk Puan Maharani

BANDA ACEH – Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Marives) Luhut Binsar Pandjaitan, sempat membuat heboh masyarakat karena celetukan politiknya beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENTS
Selamat Hari Raya Idul Adha 1445 H dari Bank Aceh Syariah

Luhut saat itu mengatakan, belum ada kesempatan terbuka untuk nonJawa menjadi presiden di Indonesia.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses atas Dilantiknya Daddi Peryoga sebagai Kepala OJK Provinsi Aceh

Pernyataan ini sejatinya untuk menggambarkan Luhut sendiri. Dia mengklaim dirinya adalah warga double minoritas, karena bukan orang Jawa dan beragama Kristen.

ADVERTISEMENTS
Menuju Haji Mabrur dengan Tabungan Sahara Bank Aceh Syariah

Namun pernyataan Luhut ini memicu kontroversi hingga dicap rasis.

ADVERTISEMENTS
ActionLink Hadir Lebih dekat dengan Anda

Banyak pihak memberikan tanggapannya, tak terkecuali Panglima Generasi Cinta Negeri (Gentari) Habib Umar Alhamid.

ADVERTISEMENTS
Selamat & Sukses kepada Pemerintah Aceh

Ia bahkan mencurigai pernyataan Luhut itu adalah sinyalemen politikus senior tersebut mendukung salah satu bakal calon presiden.

ADVERTISEMENTS
Selamat Menunaikan Ibadah Haji bagi Para Calon Jamaah Haji Provinsi Aceh

Dikutip dari Wartaekonomi.co.id — jaringan Suara.com, Habib Umar menduga pernyataan Luhut itu ditujukan untuk Ketua DPR RI Puan Maharani yang digadang-gadang menjadi jago terkuat capres dari PDIP.

ADVERTISEMENTS
Ucapan Selamat & Sukses atas Pelantikan Pejabat di Pemerintah Aceh

“Pernyataan Luhut itu diduga ditujukan ke Puan Maharani, putri Megawati dengan Taufik Kiemas yang asli Palembang Sumatera Selatan,” ujar Habib Umar kepada awak media, Kamis (29/9/2022).

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat Memperingati Hari Kelahiran Pancasila 1 Juni 2024

Habib Umar juga menduga Luhut selama ini mendukung nama lain untuk menjadi pengganti Presiden Joko Widodo, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

ADVERTISEMENTS
ADVERTISEMENTS
Selamat dan Sukses kepada Pemerintah Aceh atas Capai WTP BPK
Berita Lainnya:
Gerindra akan Usung Ahmad Dhani Jadi Calon Wali Kota Surabaya

“Pernyataan Luhut tersebut diduga bertujuan untuk mendukung Ganjar dan menjegal Puan,” katanya melanjutkan.

ADVERTISEMENTS
Top Up Pengcardmu Dimanapun dan Kapanpun mudah dengan Aplikasi Action

Padahal, dikatakan Habib Umar, semua nama yang muncul sebagai kandidat bakal capres 2024 adalah tokoh dari Jawa. Selain Puan dan Ganjar, kandidat seperti Prabowo Subianto dan Anies Baswedan juga berasal dari Jawa.

ADVERTISEMENTS
Bayar Jalan tol dengan Pencard

Karena itulah ia menyayangkan pula pernyataan Luhut yang dianggap tidak elok tersebut. “Jadi sebenarnya siapa yang disasar dan ditarget Pak Luhut dalam pernyataan yang tidak elok tersebut?” tutur Habib Umar.

Habib Umar Alhamid Menilai Pilpres 2024 adalah Momentum Perubahan

Panglima Gentari itu menilai Pemilu 2024 adalah waktu yang tepat untuk mencari pemimpin terbaik bagi Indonesia menuju era pembaruan. Karena itulah sebaiknya hindari politik identitas yang membawa perpecahan dan permusuhan.

“Sekarang ini kita sedang mencari pemimpin yang terbaik untuk mengubah nasib bangsa dan negara menuju era pembaruan yang sejuk damai dan terarah, yang mengedepankan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya,” jelas Habib Umar.

“Pemimpin yang amanah, yang ucapannya dapat dipercaya, memiliki rasa tanggung jawab, bisa memberikan rasa keadilan bagi rakyat, serta dapat memperbaiki perekonomian bangsa yang kini mungkin memburuk,” lanjutnya.

Berita Lainnya:
Wacana Presiden Dipilih MPR, Rektor Paramadina: Argumennya Apa?

Karena itulah ia mengimbau untuk kandidat yang merasa belum siap agar jangan memaksakan diri mencalonkan diri di Pemilu 2024. “Jika belum siap mengarahkan bangsa ini ke sistem era pembaruan,” pungkasnya menegaskan.

Luhut Sebut Bukan Orang Jawa Jangan Mimpi Jadi Presiden

Dalam pertemuannya dengan Rocky Gerung yang diunggah di kanal YouTube RGTV channel ID, Luhut mengaku sadar diri tidak bisa mencalonkan diri sebagai presiden.

Salah satu permasalahannya adalah karena ia bukan berasal dari suku Jawa. Luhut sendiri merupakan salah satu tokoh bangsa yang dilahirkan di Toba Samosir, Sumatera Utara.

“Harus tahu diri juga lah. Kalau kau enggak orang Jawa (lalu ikut) pemilihan langsung hari ini, udah lupain deh,” kata Luhut.

“Saya enggak tahu (kalau) 25 tahun lagi, (kalau sekarang) enggak usah memaksakan diri (mencalonkan diri sebagai presiden), sakit hati,” sambungnya.

Luhut lantas mengamini pernyataan Rocky Gerung soal situasi antropologi di Indonesia yang masih berdasarkan etnisitas. Namun Luhut juga tetap menyimpan harapan Indonesia bisa lebih adil kepada semua suku bangsa dalam beberapa tahun ke depan.

ADVERTISEMENTS
x
ADVERTISEMENTS

Reaksi & Komentar

فَعَسَىٰ رَبِّي أَن يُؤْتِيَنِ خَيْرًا مِّن جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِّنَ السَّمَاءِ فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا الكهف [40] Listen
It may be that my Lord will give me [something] better than your garden and will send upon it a calamity from the sky, and it will become a smooth, dusty ground, Al-Kahf ( The Cave ) [40] Listen

Berita Lainnya

Tampilkan Lainnya Loading...Tidak ditemukan berita/artikel lainnya.
IndonesianArabicEnglishRussianGermanFrenchChinese (Simplified)JapaneseMalayHindi